dengan kesiapsiagaan bencana tsunami. Peta 1. Kesiapsiagaan Individu terhadap Bencana Tsunami Sekolah merupakan sarana penting dalam menanamkan kesiapsiagaan kepada masyarakat. Melalui sekolah, siswa mengetahui bagaimana sikap dalam penanggulangan bencana kemudian mereka menyebarluaskan kepada keluarga dan lingkungannya. Salah satu mitigasi bencana tsunami secara struktural adalah membangun bangunan shelter. Bangunan shelter adalah fasilitas umum yang apabila terjadi bencana tsunami atau bencana yang lain digunakan untuk evakuasi pengungsi, namun bisa digunakan pula untuk fasilitas umum yang lain misalnya untuk tempat rekreasi atau ibadah atau yang lainnya, apabila tidak terjadi bencana. PROSES PEMULIHAN PASCA-BENCANA. Tugas Makalah Mata Kuliah Pengetahuan Kebencanaan Alam. oleh: Kelompok 4 Raka Aditya Alwantin (2001103010010) Ayunin Nura (2001103010040) Qamara Mauliza (2001103010066) Alvira Mulya Luriza (2001103010107) Ghufran Maulana (2001103010159) Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana yang dihasilkan oleh alam. Menurut undang undang nomor 24 tahun 2007 bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. 1. Gelombang tsunami merupakan gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat gempa bumi yang terjadi di bawah laut, runtuhan di pantai, atau karena letusan gunung berapi di laut. Gelombang laut ini mampu menjalar dengan kecepatan lebih dari 900 kilometer per jam. Gelombang ini ketika mencapai pantai, kecepatan gelombang akan menurun, namun bencana alam. A. PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Penanggulangan bencana alam bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bencana alam dan dampak yang ditimbulkannya. Karena itu, dalam penanggulangannya harus memperhatikan prinsip-prinsip penanggulangan bencana alam. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Diorama Tsunami Aceh di Museum Tsunami Aceh. (Dok. Kemenparekraf) KOMPAS.com - 26 Desember 2004. Masih terekam dalam ingatan tragedi yang terjadi sehari pasca-perayaan Natal ini. Gempa besar dengan magnitudo 9,3, terjadi di bumi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Tsunami muncul setelahnya. Salah satu gempa terbesar yang pernah ada dalam 1) Bencana geologi, yaitu bencana yang berkaitan dengan proses atau gaya geologi. Bencana yang termasuk kedalam bencana geologi yaitu letusan gunungapi, gempabumi, tsunami, dan longsoran atau gerakan tanah. 2) Bencana hydro-meteorologi, yaitu bencana yang berkaitan dengan kondisi iklim dan cuaca. Adapun bencana yang termasuk kedalam Tepat pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah serangkaian gelombang laut dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kata “Tsunam” berasal dari bahasa Jepang yaitu “tsu” yang berarti pelabuhan dan “nami” yang berarti gelombang. Adapun cara yang dilakukan untuk penanggulangan bencana tsunami adalah : Melaksanakan evakuasi secara intensif. Melaksanakan pengelolaan pengungsi. Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah. Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian. E4VUUp.